Beriku Bahagia

Ruang waktu terus berlalu
namun aku masih di sini
mengetap lara di hati
mengubat rawan di jiwa

Redha dengan ketentuan
pasrah dengan dugaan
air mata kadang peneman
membasuh luka di jalanan

Mengukur aturan pelangi
membilang butir tangisan langit
mengutip kerikil-kerikil tajam
sekadar lupa segala duka

Berdiri dengan semangat tersisa
memanjat doa moga diterima
mengharap kurnia bahagia
tanda kasih penguasa semesta

Buat Dia Kasihku

Kasihku
Kedua kali bersamamu
Terasa dekat di sisimu
Biar rasa itu keliru
Antara cinta dan rindu
atau hanya semata nafsu...


Kasihku
Mohon kau berikan ku waktu
Mengenal dan memahami jiwamu
Andai ada resah di dadamu
Izinkan aku merungkai pilu itu
Agar dapat ku ukir senyum di wajahmu


Kasihku
Andai dulu aku pernah menyakitimu
Ampuni dan maafkan kekhilafanku
Kerna aku cuma insan biasa
Yang sering terlupa dan alpa
Dalam dakapan dunia...

BINGKISAN HATI

                                               

Wahai cinta hati,

pandanglah aku dengan kasih,

sentuhi aku dengan cinta,

peluklah aku agar tidak rindu,

belailah aku agar tidak resah,

dakapi aku agar tidak pilu

bahagia aku kerna bersamamu,

Titipan manis peneman hidupku yg tersisa.

Cinta Nuri

Nuri ku yang manis

Nuri ku yang manja

Nuri ku yang petah berkata

Nuri ku yang sering buatku ketawa

Nuri ku yang sentiasa menemani jiwa

cinta buat Nuri tiada terbagi lagi

kasih buat Nuri setulus hati

rindu buat Nuri sepanas api

sayang Nuri tak mampu dimiliki

Namun Nuri jua di hati...

Kesah Yang Ternoktah

Di sini saja
Noktah segala kesah
Penyudah ceritera
Tiada lagi madah
Aku terlalu lelah

Kuburkan rasa itu
Biar saja pilu
Biar saja sendu
Memang itu takdirku
Bahagia itu milikmu

Tinggalkan derita di sini
Tinggalkan lara di sisi
Andai itu sudah terpatri
Kau bukan cinta sejati
Yang setia tuk menemani

masih tersisakah untukku
sekelumit rindu di hatimu
masih terberkaskah untukku
segenggam cinta di jiwamu
akulah si penanti itu
yang terus setia menunggu